Penampakan di Rumah Sakit Tua

Table of Contents
Penampakan di Rumah Sakit Tua - Cerita Horor Mania

Penampakan di Rumah Sakit Tua

Di sebuah kota kecil di Indonesia, terdapat sebuah rumah sakit tua yang telah lama terbengkalai. Bangunannya berdiri angker dengan cat yang mengelupas, jendela-jendela pecah, dan suara gemerisik yang selalu terdengar di malam hari. Warga sekitar sering bercerita tentang penampakan yang menghuni tempat itu.

Suatu malam, lima orang pemuda nekat masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Mereka adalah Rian, Dika, Reni, Santi, dan Budi. Dengan membawa senter dan kamera, mereka ingin membuktikan apakah cerita-cerita mistis itu benar adanya.

“Seriusan, tempat ini bikin merinding banget,” bisik Reni sambil menggenggam lengan Santi.

“Santai aja, Ren. Ini kan cuma bangunan kosong,” sahut Dika, mencoba menenangkan.

Namun, baru beberapa langkah masuk, mereka mulai mendengar suara aneh. Seperti suara langkah kaki yang mengikuti dari belakang.

“Tunggu, kalian denger itu?” tanya Rian dengan suara bergetar.

“Jangan bercanda, Rian!” balas Budi.

Tiba-tiba, lampu senter mereka berkedip-kedip dan mati. Dalam kegelapan, terdengar suara lirih seorang wanita menangis. Mereka saling merapat, ketakutan mulai menguasai.

“Siapa itu?” Dika berusaha menyorotkan senter ke arah suara.

Di ujung lorong, tampak sesosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang terurai. Wajahnya pucat dan kosong. Seketika, tubuh mereka membeku.

“Lari!” teriak Budi.

Mereka berlari tanpa arah, tapi rumah sakit itu seakan berubah menjadi labirin yang tidak berujung. Suara tawa mengerikan menggema di dinding-dinding ruangan.

Di tengah kepanikan, Reni tersandung dan jatuh. Saat teman-temannya berusaha membantunya, tiba-tiba sosok wanita itu muncul di depan mereka, semakin dekat dan semakin jelas. Matanya kosong, mulutnya tersenyum lebar dengan gigi-gigi tajam.

Reni menjerit ketakutan. Seketika, mereka semua merasa tubuh mereka seperti tertarik oleh kekuatan tak terlihat. Dalam kepanikan, mereka akhirnya menemukan jalan keluar dan langsung berlari ke luar rumah sakit.

Begitu sampai di luar, semuanya terdiam, napas terengah-engah. Ketika mereka menoleh ke arah rumah sakit, sosok wanita itu masih berdiri di ambang pintu, menatap mereka dengan senyum menyeramkan.

Sejak kejadian itu, tidak ada yang berani masuk lagi ke rumah sakit tua tersebut. Namun, kabarnya, ada orang-orang lain yang mengaku melihat sosok wanita putih itu mengintip dari jendela, menunggu mangsa berikutnya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Rian dan teman-temannya merasa ada sesuatu yang tidak beres. Mereka sering mendengar suara aneh di rumah mereka masing-masing. Kadang-kadang, mereka melihat bayangan putih melintas di sudut mata mereka.

“Aku nggak bisa tidur semalam. Aku ngerasa ada yang berdiri di ujung tempat tidurku,” ujar Reni ketakutan saat mereka berkumpul di kafe.

“Serius, Ren? Aku juga ngerasa ada yang ngeliatin aku dari cermin,” tambah Santi.

Budi yang biasanya berani kini terlihat pucat. “Aku denger suara perempuan menangis di kamarku tadi malam. Ini bukan kebetulan. Kita harus lakukan sesuatu.”

Mereka akhirnya mencari tahu tentang sejarah rumah sakit tua itu. Ternyata, bertahun-tahun yang lalu, ada seorang perawat yang meninggal secara tragis di sana. Dia dibunuh oleh seorang pasien yang mengalami gangguan jiwa, dan sejak saat itu, arwahnya diyakini masih bergentayangan, mencari korban baru.

“Mungkin kita harus meminta bantuan orang pintar,” saran Rian.

Mereka akhirnya mengunjungi seorang dukun di desa sebelah. Sang dukun mengangguk paham setelah mendengar cerita mereka.

“Kalian sudah mengusik sesuatu yang tidak seharusnya. Kalian harus kembali ke sana dan meminta maaf,” kata dukun itu.

Meski takut, mereka setuju untuk kembali ke rumah sakit tua itu. Dengan membawa sesajen dan membakar kemenyan, mereka berdiri di depan gedung tua yang kini terasa lebih menyeramkan.

“Kami tidak bermaksud mengganggu. Maafkan kami,” kata Rian dengan suara gemetar.

Angin berhembus kencang, seolah menjawab permohonan mereka. Samar-samar, mereka mendengar suara bisikan, lalu perlahan-lahan suasana menjadi lebih tenang.

Setelah kejadian itu, gangguan yang mereka alami menghilang. Namun, mereka tidak akan pernah melupakan pengalaman menyeramkan di rumah sakit tua tersebut. Hingga kini, rumah sakit itu tetap menjadi tempat yang dihantui, dan siapa pun yang mencoba masuk akan merasakan kehadiran sang perawat yang masih bergentayangan.

Posting Komentar