Kisah Palasik Sumatera Barat: Hantu Pemakan Bayi

Table of Contents
Kisah Palasik Sumatera Barat Hantu Pemakan Bayi - Cerita Horor Mania

Kisah Palasik Sumatera Barat: Hantu Pemakan Bayi

Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan budaya Minangkabau yang kental, tetapi juga menyimpan cerita-cerita mistis yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu legenda yang paling menakutkan adalah kisah Palasik, makhluk gaib yang konon memangsa bayi yang masih dalam kandungan maupun yang baru lahir.

Malam Mencekam di Kampung

Di sebuah desa kecil di Sumatera Barat, seorang wanita bernama Siti sedang hamil delapan bulan. Suaminya, Rahmat, selalu menjaganya dengan penuh perhatian. Namun, belakangan ini, Siti sering merasa gelisah tanpa alasan yang jelas. Setiap malam, ia mendengar suara aneh di sekitar rumah mereka, seperti suara desisan ular atau bisikan samar di telinganya.

"Bang, aku merasa ada yang mengawasi kita," bisik Siti kepada Rahmat suatu malam.

Rahmat mengusap punggung istrinya dengan lembut. "Jangan berpikir macam-macam, Sayang. Itu mungkin hanya suara angin atau binatang liar di luar sana."

Namun, Siti tidak bisa menghilangkan perasaan takutnya. Ditambah lagi, neneknya yang sudah tua sering memperingatkannya tentang bahaya Palasik.

"Siti, jangan keluar rumah saat senja. Pastikan ada bawang putih dan paku di setiap sudut rumah. Palasik bisa datang kapan saja," kata sang nenek dengan nada serius.

Siti hanya mengangguk, meskipun dalam hatinya ia masih ragu. Apakah benar makhluk seperti itu ada?

Bayangan Hitam di Jendela

Suatu malam, saat Rahmat sedang pergi ke rumah tetangga, Siti yang sedang berbaring di ranjang mendengar suara ketukan di jendela kamarnya. Jantungnya berdegup kencang. Dengan tangan gemetar, ia menoleh ke arah jendela dan melihat bayangan hitam dengan mata merah menyala menatapnya.

"Siti..." suara serak itu memanggil namanya.

Siti menjerit ketakutan. Ia langsung menutupi perutnya dengan selimut sambil membaca doa-doa yang pernah diajarkan neneknya. Bayangan itu menghilang dalam sekejap, tetapi hawa dingin masih menyelimuti kamar.

Saat Rahmat kembali, ia menemukan istrinya dalam kondisi pucat dan gemetar.

"Ada apa, Siti?" tanyanya cemas.

Dengan suara terbata-bata, Siti menceritakan apa yang baru saja terjadi. Wajah Rahmat berubah tegang. Ia segera memeriksa sekitar rumah, tetapi tidak menemukan siapa pun.

"Besok kita harus menemui Pak Ustaz. Kita perlu perlindungan," ujar Rahmat dengan tegas.

Rahasia Palasik Terungkap

Keesokan harinya, mereka pergi menemui Pak Ustaz di surau desa. Sang ustaz mendengarkan cerita mereka dengan wajah serius.

"Palasik bukan sekadar mitos, Nak. Ia adalah manusia yang telah mengamalkan ilmu hitam untuk mencapai keabadian. Kepala mereka bisa terlepas dari tubuhnya dan mencari mangsa, terutama bayi dan janin dalam kandungan."

Siti menelan ludah, merasa semakin takut. "Apa yang harus kami lakukan, Pak Ustaz?"

Pak Ustaz mengambil segenggam garam dan segenggam lada hitam, lalu memberikannya kepada Rahmat. "Taburkan ini di sekeliling rumah. Juga, letakkan paku di ambang pintu dan jendela. Palasik takut pada benda-benda ini. Jangan lupa perbanyak doa dan dzikir, karena hanya dengan perlindungan Allah kita bisa terhindar dari gangguan makhluk gaib."

Rahmat dan Siti mengikuti semua petunjuk yang diberikan. Mereka berharap ancaman itu akan hilang.

Serangan di Malam Hari

Malam itu, ketika semua sudah tertidur, Siti terbangun karena mendengar suara gemerisik di atap rumah. Jantungnya berdegup kencang. Rahmat yang tertidur di sampingnya juga ikut terbangun.

"Dengar itu, Bang?" bisik Siti.

Sebelum Rahmat sempat menjawab, sesuatu menghantam atap dengan keras. Mereka bisa mendengar suara desisan yang menyeramkan.

Rahmat segera mengambil pisau dan berlari ke luar rumah. Saat ia menatap ke atas, ia melihat sesuatu yang membuatnya hampir pingsan ketakutan. Sebuah kepala dengan rambut panjang melayang di udara, dengan mata merah menyala dan gigi tajam yang meneteskan darah.

"Palasik!" teriak Rahmat.

Siti yang berada di dalam rumah segera berdoa dengan suara gemetar. Rahmat tanpa pikir panjang melemparkan segenggam garam dan lada hitam ke arah makhluk itu. Palasik menjerit kesakitan, lalu melesat pergi ke dalam hutan.

Kejadian Berulang

Namun, keesokan harinya, para warga menemukan jejak darah di sekitar hutan. Mereka percaya bahwa Palasik itu belum mati. Warga pun mulai mengadakan ronda malam untuk melindungi ibu hamil di desa.

"Kita harus waspada, Palasik tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang diinginkannya," ujar Pak Ustaz kepada para warga.

Suatu malam, seorang warga bernama Pak Salim melihat cahaya aneh berkelap-kelip di hutan. Dengan keberanian, ia dan beberapa warga lain mendekati sumber cahaya tersebut. Mereka menemukan gubuk tua yang ditinggalkan, penuh dengan tulang-tulang hewan dan bau anyir yang menusuk.

"Ini tempat tinggal Palasik..." bisik salah satu warga.

Akibat dari Perbuatan Terkutuk

Beberapa hari kemudian, seorang wanita tua yang dikenal sebagai Mak Sari ditemukan tergeletak tak bernyawa di rumahnya. Saat warga mendatangi rumahnya, mereka menemukan berbagai benda-benda aneh yang diduga berhubungan dengan ilmu hitam.

"Mungkinkah Mak Sari adalah Palasik selama ini?" bisik seorang warga.

Sejak kematian Mak Sari, desa mulai tenang. Tidak ada lagi suara aneh di malam hari, dan ibu-ibu hamil merasa lebih aman. Namun, legenda Palasik tetap hidup di benak mereka. Konon, Palasik bisa berpindah ilmu ke keturunannya, dan bisa jadi, masih ada Palasik lain yang bersembunyi di antara mereka.

Kesimpulan

Kisah Palasik adalah salah satu legenda horor yang masih dipercaya oleh masyarakat Sumatera Barat. Apakah Palasik benar-benar ada atau hanya cerita rakyat untuk menakuti anak-anak? Tidak ada yang tahu pasti. Namun, bagi mereka yang pernah mengalami kejadian aneh, legenda ini lebih dari sekadar cerita – itu adalah kenyataan yang mengerikan.

Posting Komentar