Misteri Genderuwo: Makhluk Penunggu

Table of Contents
Misteri Genderuwo Makhluk Penunggu - Cerpen Horor Mania

Misteri Genderuwo: Makhluk Penunggu

Di sebuah desa terpencil di Jawa Tengah, terdapat sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan. Rumah itu dikelilingi oleh pepohonan besar dan semak-semak lebat, menciptakan suasana menyeramkan yang membuat penduduk desa enggan mendekatinya setelah matahari terbenam. Konon, rumah itu dihuni oleh sesosok makhluk gaib yang dikenal sebagai Genderuwo.

Suatu malam, seorang pemuda bernama Rian dan dua temannya, Edo dan Bayu, memutuskan untuk menguji keberanian mereka dengan mendatangi rumah tersebut. Mereka sudah sering mendengar cerita tentang suara langkah kaki misterius dan bayangan hitam yang muncul di jendela rumah itu.

"Kalian yakin mau masuk?" tanya Bayu dengan nada ragu.

"Santai aja, kita cuma lihat-lihat sebentar, terus pulang," jawab Rian sambil menyalakan senter.

Dengan langkah hati-hati, mereka memasuki rumah tua itu. Udara di dalam terasa lembap dan berbau apek. Lantai kayunya berderit di setiap langkah, dan suara gemerisik terdengar dari sudut-sudut ruangan.

Tiba-tiba, Edo berhenti dan menelan ludah. "Gue dengar sesuatu... kayak ada yang nafas di dekat kita."

Semua terdiam. Sebuah suara berat terdengar dari dalam kegelapan, seperti seseorang yang sedang menghela napas panjang. Rian mengarahkan senter ke arah suara itu, dan mereka melihat sepasang mata merah menyala di sudut ruangan.

"LARI!" teriak Bayu.

Mereka berlari keluar rumah, tetapi pintu tiba-tiba tertutup sendiri dengan keras. Suara tawa berat menggema di seluruh ruangan. Cahaya senter Rian berkedip-kedip sebelum akhirnya mati total.

"Jangan panik! Cari jalan lain keluar!" ujar Rian mencoba tetap tenang.

Namun, bayangan hitam besar mulai muncul dari balik dinding. Sosok itu berbulu lebat, bertubuh raksasa, dengan tangan panjang yang siap mencengkeram mereka. Genderuwo itu berdiri di depan mereka, mengeluarkan suara geraman yang membuat bulu kuduk berdiri.

Dalam kepanikan, Edo menemukan sebuah jendela yang terbuka sedikit. Tanpa berpikir panjang, mereka memanjat keluar dan berlari secepat mungkin meninggalkan rumah itu.

Keesokan harinya, warga desa menemukan mereka dalam keadaan ketakutan di pinggir hutan. Seorang tetua desa mendengar cerita mereka dan menggelengkan kepala.

"Aku sudah sering memperingatkan orang-orang agar tidak mendekati rumah itu. Genderuwo bukanlah makhluk yang bisa diajak bermain-main," katanya.

Sejak malam itu, tidak ada lagi yang berani mendekati rumah tua itu. Namun, beberapa penduduk masih sering mendengar suara tawa berat dari dalam rumah, seolah-olah Genderuwo itu sedang menunggu mangsa berikutnya.

Beberapa bulan kemudian, seorang peneliti paranormal bernama Damar datang ke desa itu setelah mendengar cerita tentang rumah tersebut. Berbekal kamera inframerah dan peralatan perekam suara, ia ingin membuktikan keberadaan Genderuwo.

Pada malam pertama, Damar memasang kamera di beberapa sudut rumah. Ia duduk di ruang tamu yang dipenuhi debu dan sarang laba-laba, mencoba menangkap fenomena aneh.

Tak lama kemudian, suhu ruangan tiba-tiba turun drastis. Damar merasakan bulu kuduknya berdiri. Kamera menangkap bayangan besar yang bergerak cepat melewati lorong.

"Siapa di sana?" tanya Damar dengan suara gemetar.

Sebuah suara berat terdengar di dekatnya. "Pergilah... atau kau akan menyesal."

Damar menelan ludah. Ia merasa ada sesuatu yang mengawasinya. Suara langkah kaki berat mulai mendekat dari arah tangga. Perlahan, ia mengarahkan kameranya ke arah suara itu.

Sebuah tangan besar berbulu muncul dari balik dinding, mencengkeram tiang kayu dengan kuat hingga retak. Mata merah menyala kembali terlihat, semakin dekat dengannya.

Damar panik dan segera mengambil peralatannya untuk keluar. Namun, saat hendak berlari, sesuatu menahan kakinya. Ia merasakan seperti ada tangan tak terlihat yang mencengkeram pergelangan kakinya.

"Lepaskan aku!" teriaknya ketakutan.

Seketika, genggaman itu menghilang, dan Damar jatuh tersungkur. Ia berhasil keluar dari rumah dan berlari menuju desa. Pagi harinya, ia menonton kembali rekaman kameranya.

Yang terlihat di rekaman itu membuatnya merinding. Ada sosok besar berbulu hitam yang berjalan mendekatinya, namun wajahnya tetap samar, seolah-olah tertutup bayangan. Dalam rekaman suara, terdengar bisikan pelan yang berkata, "Jangan kembali..."

Sejak kejadian itu, Damar tidak pernah kembali ke rumah tersebut. Video yang ia rekam menjadi bukti bahwa sesuatu memang menghuni tempat itu.

Penduduk desa semakin takut dan memilih untuk menjauhi rumah tua tersebut. Beberapa orang mengatakan bahwa Genderuwo adalah makhluk penjaga yang tidak ingin rumah itu diganggu oleh manusia.

Sampai hari ini, rumah itu tetap berdiri dengan keheningannya yang menyeramkan. Setiap kali malam tiba, suara tawa berat masih terdengar dari dalam, membuat siapa pun yang mendengarnya merasa bahwa mereka sedang diawasi.

Apakah Genderuwo benar-benar makhluk yang menjaga rumah tersebut? Ataukah ia sedang mencari mangsa berikutnya?

Tak ada yang tahu, dan tak ada yang berani mencari tahu.

Posting Komentar