Misteri Rumah Tua Pondok Indah, Jakarta

Daftar Isi
Misteri Rumah Tua Pondok Indah, Jakarta - Cerpen Horor Mania

Misteri Rumah Tua di Pondok Indah, Jakarta

Pondok Indah, sebuah kawasan elit di Jakarta, menyimpan sebuah kisah horor yang telah lama menjadi buah bibir masyarakat. Di sudut sepi kawasan ini, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama terbengkalai. Banyak yang mengatakan bahwa rumah itu berhantu, dan siapa pun yang mencoba masuk akan mengalami kejadian mengerikan.

Suatu malam, Rudi dan teman-temannya, Dani dan Siska, memutuskan untuk menguji nyali mereka dengan memasuki rumah tua tersebut. "Apa kalian yakin ingin masuk?" tanya Siska dengan suara bergetar. "Sudah terlambat untuk mundur sekarang," jawab Rudi sambil menyalakan senter.

Begitu mereka melangkah masuk, udara dingin menyergap, dan bau apek memenuhi hidung mereka. Langkah kaki mereka menggema di dalam rumah yang gelap dan sunyi. Tiba-tiba, terdengar suara gesekan di lantai atas. "Itu angin, kan?" bisik Dani, berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Saat mereka melanjutkan eksplorasi, mereka menemukan sebuah ruangan dengan perabotan tua yang tertutup debu. Di sudut ruangan, terdapat sebuah cermin besar yang retak di beberapa bagian. Siska menatap bayangannya di cermin, namun tiba-tiba ia melihat sosok lain berdiri di belakangnya. Ia menjerit dan berbalik, namun tidak ada siapa-siapa di sana.

"Kita harus pergi dari sini!" teriak Siska ketakutan. Namun sebelum mereka sempat bergerak, pintu ruangan tertutup dengan keras, seolah ada yang menguncinya dari luar.

Dani mencoba membuka pintu dengan paksa, namun sia-sia. Tiba-tiba, suara tawa kecil terdengar dari sudut ruangan. Rudi menyorotkan senter ke arah suara itu, namun yang terlihat hanyalah kursi goyang tua yang perlahan bergerak sendiri.

"Kalian dengar itu?" tanya Rudi dengan suara gemetar. Dani dan Siska mengangguk, wajah mereka pucat pasi. Tiba-tiba, suara langkah kaki mendekat dari lorong di belakang mereka. Langkah itu berat, seperti seseorang menyeret sesuatu.

Seketika lampu senter Rudi berkedip-kedip dan akhirnya mati. Dalam kegelapan, mereka bisa merasakan kehadiran sesuatu. "Tolong... keluar dari rumahku..." suara serak terdengar di dekat telinga Siska. Ia menjerit sejadi-jadinya.

Dalam kepanikan, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Tanpa berpikir panjang, mereka berlari keluar dan tidak menoleh ke belakang. Begitu mereka melewati pagar rumah tua itu, udara dingin menghilang, dan suara-suara aneh lenyap.

Namun, misteri tidak berhenti sampai di situ. Beberapa hari kemudian, Rudi mulai mengalami kejadian aneh di rumahnya. Suatu malam, ia mendengar suara ketukan di jendela kamarnya. Saat ia membuka tirai, tidak ada siapa-siapa di luar. Tetapi di kaca jendelanya, terlihat bekas tangan yang seolah berusaha masuk.

Di sisi lain, Dani sering terbangun di tengah malam dengan tubuh berkeringat dingin. Ia bermimpi berada di dalam rumah tua itu lagi, dengan sosok bayangan hitam yang terus mendekatinya. "Aku tidak bisa tidur dengan tenang sejak malam itu," katanya kepada Rudi saat mereka bertemu di sebuah kafe.

Siska juga mengalami kejadian serupa. Ia merasa seperti selalu diawasi, dan setiap kali berada di depan cermin, ia merasa ada sesuatu yang mengintip dari balik bayangannya sendiri. "Aku takut, Rudi. Aku rasa ada sesuatu yang mengikuti kita sejak malam itu," ujarnya dengan suara gemetar.

Mereka pun memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang rumah tua tersebut. Dari seorang warga tua yang tinggal tidak jauh dari sana, mereka mendengar kisah mengerikan. "Dulu, rumah itu milik sebuah keluarga kaya. Tapi suatu malam, seluruh anggota keluarga ditemukan tewas dengan cara misterius. Tidak ada tanda-tanda perampokan, tidak ada bukti pembunuhan. Sejak saat itu, rumah itu kosong dan tidak ada yang berani mendekat."

Rudi, Dani, dan Siska semakin yakin bahwa mereka telah membawa sesuatu keluar dari rumah tua itu. Mereka akhirnya mengunjungi seorang paranormal untuk meminta bantuan. "Kalian telah mengusik sesuatu yang seharusnya tetap diam di sana," kata sang paranormal sambil mengamati mereka dengan tatapan serius.

Ritual pembersihan pun dilakukan di rumah masing-masing dari mereka. Selama ritual, Siska kembali melihat sosok hitam di cerminnya. Dani merasakan suhu ruangan turun drastis, sementara Rudi mendengar bisikan samar yang semakin lama semakin jelas, seakan mengucapkan namanya.

Setelah ritual selesai, kejadian aneh pun mulai berkurang. Mereka akhirnya bisa tidur dengan tenang, meskipun kenangan tentang rumah tua itu tetap menghantui mereka. Namun, satu hal yang tidak bisa mereka lupakan adalah pesan terakhir dari sang paranormal.

"Jangan pernah kembali ke sana, karena mungkin lain kali, kalian tidak akan bisa keluar lagi."

Misteri rumah tua di Pondok Indah tetap menjadi legenda yang tidak terpecahkan, dan tidak ada yang tahu apakah roh-roh di sana masih menunggu korban berikutnya.

Posting Komentar