Teror di Terowongan Casablanca, Jakarta

Table of Contents
Teror di Terowongan Casablanca, Jakarta - Cerpen Horor Mania

Teror di Terowongan Casablanca, Jakarta

Jakarta, kota yang tak pernah tidur, menyimpan banyak cerita misteri. Salah satu yang paling terkenal adalah legenda teror di Terowongan Casablanca. Terowongan ini, yang membentang di bawah pemakaman tua, kerap dikaitkan dengan kejadian mistis dan penampakan hantu seorang wanita berbaju putih.

Rian, seorang pengemudi ojek online, sering melewati terowongan ini saat mengantar penumpang larut malam. Ia tidak terlalu percaya takhayul, meski beberapa rekannya sering menceritakan pengalaman aneh di tempat itu.

Suatu malam, sekitar pukul 1 dini hari, Rian mendapat pesanan dari seorang pelanggan bernama Dinda. Lokasi penjemputannya berada di sekitar Kuningan, dan tujuan akhirnya melewati Terowongan Casablanca.

Saat tiba di lokasi penjemputan, Rian melihat seorang wanita berambut panjang berdiri di bawah lampu jalan yang redup. Ia mengenakan pakaian putih dan tampak menunduk.

"Malam, Mbak Dinda?" tanya Rian sambil membuka kaca helmnya.

Wanita itu mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan segera naik ke boncengan. Merasa agak aneh, Rian mencoba mencairkan suasana.

"Baru pulang kerja, Mbak?" tanyanya.

Hening. Wanita itu hanya diam.

Perjalanan berlangsung sunyi. Saat memasuki Terowongan Casablanca, Rian merasakan suhu mendadak menjadi lebih dingin. Lampu-lampu jalan berkedip-kedip, menciptakan bayangan menyeramkan di dinding terowongan.

Tiba-tiba, motor yang dikendarainya terasa lebih berat. Seperti ada beban tambahan yang membuatnya sulit melaju. Rian melirik kaca spion dan terkejut.

Wanita yang tadi ia bonceng kini tampak berbeda. Rambutnya yang panjang menutupi hampir seluruh wajahnya, dan kulitnya tampak pucat seperti mayat. Rian menahan napas, jantungnya berdetak kencang.

"Mbak...?" suaranya bergetar.

Wanita itu perlahan menoleh, dan saat wajahnya terlihat, Rian menjerit dalam hati. Matanya kosong, mulutnya sedikit terbuka dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan.

Tanpa berpikir panjang, Rian mempercepat laju motornya. Namun, semakin ia melaju, semakin terasa berat. Seperti ada tangan tak kasat mata yang menahannya.

"Jangan takut..." suara wanita itu terdengar samar, bergema di dalam helm Rian.

Rian hampir kehilangan kendali, tetapi ia terus memacu motornya hingga keluar dari terowongan. Begitu sampai di ujung terowongan, beban di motornya mendadak hilang. Rian menoleh ke belakang.

Kursi boncengan kosong. Tak ada siapa pun di sana.

Dengan napas tersengal-sengal, Rian menepi ke pinggir jalan, mencoba menguasai dirinya. Ia memeriksa aplikasi ojeknya, dan yang lebih mengerikan, nama pelanggan yang tadi ia antar telah menghilang dari riwayat pesanan.

Tak ingin berlama-lama di sana, Rian segera memutar balik dan kembali ke rumah. Namun, bayangan wanita di Terowongan Casablanca terus menghantuinya setiap kali ia melewati tempat itu.

Keesokan harinya, Rian menceritakan kejadian itu kepada temannya, Ardi, yang juga seorang pengemudi ojek online. Ardi hanya tersenyum tipis.

"Lo baru ngalamin, ya? Gue juga pernah," kata Ardi. "Banyak yang bilang itu arwah perempuan yang dulu meninggal kecelakaan di sana. Katanya dia masih mencari seseorang."

Rian merinding. "Siapa yang dia cari?"

Ardi menggeleng. "Gak ada yang tahu pasti. Tapi ada satu kisah yang beredar, konon dulu ada seorang wanita yang meninggal di terowongan itu karena ditabrak lari. Sopirnya kabur, dan sampai sekarang, arwahnya masih gentayangan, mencari orang yang bertanggung jawab atas kematiannya."

Rian merasa semakin gelisah. Ia mencoba mencari berita tentang kecelakaan itu, dan menemukan sebuah laporan lama. Disebutkan bahwa sekitar sepuluh tahun lalu, seorang wanita bernama Dinda ditemukan tewas mengenaskan di dalam Terowongan Casablanca setelah tertabrak kendaraan yang tidak diketahui identitasnya.

Nama itu membuat jantung Rian berdegup kencang. "Dinda..." gumamnya. Itu adalah nama pelanggan yang ia jemput malam itu.

Sejak saat itu, Rian enggan melewati Terowongan Casablanca pada malam hari. Namun, kejadian aneh terus menghantuinya. Setiap kali ia bermimpi, ia selalu melihat wanita berbaju putih itu berdiri di ujung terowongan, memanggil namanya.

Hingga suatu malam, Rian merasa seolah mendapat panggilan gaib. Tanpa sadar, ia menghidupkan motornya dan melaju menuju Terowongan Casablanca. Malam itu lebih gelap dari biasanya, dan terowongan tampak lebih suram.

Ketika ia tiba di tengah terowongan, lampu jalan tiba-tiba padam. Hanya ada kegelapan dan suara napasnya sendiri.

"Rian..." suara berbisik terdengar di belakangnya.

Dengan tangan gemetar, ia menoleh. Wanita berbaju putih itu berdiri di sana, wajahnya lebih jelas daripada sebelumnya. Kali ini, ekspresinya terlihat sedih.

"Bantu aku..." katanya lirih.

Rian ingin berteriak, tetapi tubuhnya kaku. Lalu, dalam sekejap, cahaya lampu menyala kembali, dan wanita itu menghilang. Hanya ada keheningan.

Pada malam berikutnya, Rian memutuskan untuk mengunjungi makam Dinda di pemakaman dekat terowongan. Ia membawa bunga dan membacakan doa. Sejak saat itu, ia tak pernah lagi melihat sosok wanita itu.

Namun, hingga kini, banyak pengemudi yang masih mengalami kejadian serupa di Terowongan Casablanca. Apakah arwah Dinda benar-benar sudah tenang? Atau masih ada sesuatu yang belum selesai?

Posting Komentar